Jumat, 14 September 2012

BRAND

| |

Dalam sebuah teori pemasaran disebutkan bahwa ada tiga jenis brand name atau merk dagang:
1. Family Brand Names:
Sebuah family brand name dipakai untuk seluruh lini produk. Dengan membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan melalui family brand name ini, maka seluruh lini produk akan mendapatkan keuntungan.
Sebuah contoh untuk produk makanan, seperti Kellog’s, Heinz dan Del Monte.  Namun pemakaian family brand name ini juga bisa membawa masalah jika salah satu dari produk yang dimiliki mendapatkan reputasi yang buruk di pasar. Hal ini bisa merusak reputasi seluruh lini produk dan brand induknya.

2. Individual Brand Names:
Sebuah individual brand name tidak memiliki kesamaan dengan brand induknya.
Sebagai contoh, pada kasus brand Heinz. Heinz merupakan sebuah merk dari produsen makanan terkenal di dunia yang memiliki family brand name yang sangat kuat. Namun, Heinz juga mengendalikan beberapa individual brand name yang juga sangat terkenal, seperti: Farleys (makanan bayi), Linda MacCartney Foods (makanan vegetarian) dan Weight Watcher’s Foods (makanan dan suplemen diet).
Mengapa Heinz memakai individual brand name walau memiliki sebuah family brand name yang kuat? Ada beberapa alasan yang bisa dikemukakan mengapa memakai sebuah brand perlu memisahkan identitas atau tidak menghubungkan dengan family brand name:
- Produk dapat bersaing di segmen pasar yang baru ketika ada kemungkinan kegagalan dapat merugikan family brand name.
- Target segmen pasar individual brand name kemungkinan tidak sesuai dengan segmen family brand name. Sebagai contoh family brand name ditujukan pada kalangan atas namun individual brand name untuk kalangan menengah. Misalnya: produsen jam tangan Citizen (family brand name) mengeluarkan individual brand name Alba untuk jenis jam tangan dengan harga lebih murah.

Family brand name tersebut sudah begitu diterima di masyarakat. Dalam kata lain brand tersebut sudah sangat kuat sebagai pemimpin pasar. Sehingga tidaklah perlu mengganti brand tersebut.

Atau sebagai sebuah fighting brand, yaitu sebuah brand yang diciptakan untuk menghadang brand pesaing tanpa melibatkan/mengganggu family brand name. Sebagai contoh: air mineral Aqua mengeluarkan brand Vit untuk menghadang laju merk-merk air mineral kecil-kecil di pasaran. Teh Sosro mengeluarkan Frutea demi berhadapan dengan Frestea dari Coca-Cola Company.

3. Combination Brand Names:
Sebuah combination brand name adalah brand yang berisi family brand name dan individual brand name. Maksud dan tujuan di sini adalah untuk mendukung citra dari produk dengan menonjolkan nama brand induknya.
Contohnya adalah kombinasi nama Microsoft XP, Microsoft Office, Heinz Tomato Ketchup, Heinz Pet Food.


http://gogorbangsa.wordpress.com/2008/08/02/tentang-brand-name/

0 komentar:

Posting Komentar