Branding dalam hal kekuatan dan nilai yang dimiliki di pasar diantaranya :
Brand Awareness (kesadaran merk); diukur berdasarkan ingatan atau pengakuan konsumen pada sebuah Brand Acceptability (penerimaan merk); merk yang sebagian besar konsumen tidak akan menolak untuk membelinya
Brand Preference (preferensi merk); merk yang dipilih di atas yang lain
Brand Loyalty (kesetiaan merk); merk yang terus-menerus dibeli oleh konsumen karena konsumen sudah merasa cocok dan setia kepada merk tersebut
Dalam menghadapi persaingan yang ketat, merk yang kuat merupakan suatu pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi pemasaran.
Brand equity adalah keinginan dari seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak. Pengukuran dari brand equity sangatlah berhubungan kuat dengan kesetiaan.
Brand Equity berkaitan erat dengan :
a.Brand awareness
Menurut East (1997), “Brand awareness is the recognition and recall of a brand and its differentiation from other brands in the field”
Artinya brand awareness adalah pengakuan dan pengingatan dari sebuah merek dan pembedaan dari merek yang lain yang ada di lapangan.
Ada 4 tingkatan brand awareness yaitu:
1. Unaware of brand (tidak menyadari merek)
2. Brand recognition (pengenalan merek)
3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek)
4. Top of mind (puncak pikiran)
b.Perceived quality
Didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas ataukeunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
c.Brand association
Adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk.Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan.Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyakpengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.
d.Brand loyalty
Merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek.
Aaker membedakan 5 tingkat sikap konsumen terhadap merk, dari yang rendah hingga tinggi :
1. Konsumen tidak setia terhadap sebuah merk. Konsumen akan mengganti merk, terutama untuk alasan harga, disebut tipe konsumen switcher atau price buyer
2. Konsumen puas dan tidak ada alasan untuk berganti merk. Para pembeli tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan (habitual buyer)
3. Konsumen puas dan merasa rugi bila berganti merk. Para pembeli tipe ini disebut satisfied buyer
4. Konsumen menghargai merk dan menganggapnya sebagai teman. Pilihan konsumen terhadap suatu merk dilandasi pada suatu asosiasi, seperti simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan, atau kesan kualitas yang tinggi
5. Konsumen terikat kepada merk tersebut. Merk tersebut sangat penting bagi konsumen baik dari segi fungsinya, maupun sebagai ekspresi mengenai siapa konsumen sebenarnya (commited buyers)
e.Other proprietary brand assets
Adalah hal-hal lain yang tidak termasuk dalam 4 kategori di atas tetapi turutmembangun brand equity
Ekuitas Merk yang tinggi memberikan sejumlah keuntungan kompetitif :
- Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena tingkat kesadaran dan kesetiaan merk konsumen yang tinggi
- Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka mempunyai merk tersebut
-Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya karena merk tersebut memiliki kualitas yang diyakini lebih tinggi
-Perusahaan dapat lebih mudah meluncurkan perluasan merk karena merk tersebut memiliki kredibilitas tinggi
-Merk itu memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang ganas
0 komentar:
Posting Komentar