Jumat, 17 Februari 2012

Font Serif, Sans-Serif dan Monospace

| |

Pada dasarnya, font dapat kita klasifikasikan kedalam dua kategori: Serif dan Sans Serif.
Dalam definisi yang sangat sederhana, serif adalah detail berupa “stroke” dari sebuah huruf. Saya sih menyederhanakannya dengan istilah “ekor“. Font Serif adalah font yang memiliki detail berupa “ekor” dari font tsb. Contoh font Serif: New Times Roman, Georgia, Bodoni, dll.
Sedangkan Sans-Serif adalah font yang tidak memiliki serif (sans = tanpa. diambil dari istilah latin sine, dari istilah perancis sans yang berarti “without”. CMIIW). Jadi sederhananya, font sans-serif adalah font yang tidak memiliki “ekor”. Contoh font Sans-Serif adalah Arial, Helvetica, Tahoma, dll.

Penggunaan font serif dan sans-serif pada desain web

Yang membuat font Serif dan Sans-Serif perlu dipahami adalah penggunaannya:
Font Serif lebih banyak digunakan pada media print karena “ekor”nya itu mempermudah pembaca untuk membedakan huruf-huruf. Sementara itu, Font Sans-Serif lebih direkomendasikan untuk digunakan pada web karena halaman web disajikan dalam layar monitor dan layar monitor “bergantung” pada resolusi layar.
Yang menjadikan font Sans-Serif lebih direkomendasikan untuk halaman web daripada font Serif adalah “ekor” dari font yang akan menjadi blur jika disajikan di layar dengan resolusi rendah.

Anjurannya sudah berubah

Terlepas dari penjelasan teknis yang saya jelaskan sebelumnya, anjuran penggunaan Serif untuk print dan Sans-Serif untuk halaman web sudah mulai ditinggalkan. Setidaknya, ada dua hal yabg menyebabkan hal ini terjadi:
  1. Mulai tersebarnya penggunaan layar monitor yang lebih baik sehingga keterbacaan font Serif hari ini turut lebih baik. Well, sebenarnya yang menentukan bukan layar monitor saja sih, tapi Operating System dan pengaturannya juga. Contoh umum: Coba anda lihat halaman web yang menggunakan font Serif di Windows XP (yang belum di-enable ClearType sih sebaiknya) menggunakan browser apa saja (umumnya sih Firefox). Patah-patah dan terlihat menyeramkan bukan?
  2. Diadaptasinya gaya media print ke dalam media web. Smashing Magazine (salah satu blog paling populer mengenai web design & development) memasukan “Print Design Influence” sebagai salah satu trend desain di tahun 2010. Salah satu print design influence ini ya penggunaan font Serif untuk body text

Monospace

Selain Serif dan Sans-Serif, ada satu jenis font lagi yang perlu diketahui: monospace. Font Monospace adalah font dengan lebar karakter yang sama satu sama lain. Pada halaman web, font monospace umumnya digunakan untuk penulisan kode bahasa pemrograman atau instruksi.
Contoh font monospace adalah Courier, Lucida Console, dan Monaco. Font yang digunakan pada mesin tik juga umumnya bertipe monospace.

Source

0 komentar:

Posting Komentar