Sabtu, 20 Oktober 2012

Memahami Employee, Self Employee, Business, & Investor

| |
0 komentar



Sudahkan mendengar istilah Cashflow Quadrant? Istilah tersebut dipopulerkan oleh Robert T. Kiyosaki dalam bukunya yang menjadi best seller yaitu seri buku rich dad poor dad. Dalam buku tersebut dijelaskan apa itu cashflow quadrant secara gamblang.
Pada dasarnya, setiap orang dalam kehidupannya dapat dikelompokkan dalam empat kuadran yaitu employee, self employee, business, daninvestor. Apa yang menjadi ciri khas setiap kuadran? Kuadran mana yang paling memungkinkan kita mendapatkan “financial and time freedom” ? Berada di kuadran manakah kita sekarang?
Kuadran Pertama, employee atau pekerja. Diantara keempat kuadran yang ada, bagian ini adalah bagian terbesar yang dipilih oleh orang untuk memenuhi kebutuhannya. Umumnya orang berada di kuadran ini  karena ingin mendapatkan kepastian dan kestabilan. Penghasilan pasti, tunjangan pasti, gaji pasti, atau yang pasti-pasti lainnya. Padahal kepastian ini belum berarti mendapatkan sesuatu sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya, namun karena merasa nyaman maka banyak orang merasa cukup dengan kondisi ini.
Kuadran Kedua, self employee atau profesional. Termasuk dalam kelompok ini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus seperti dokter, pengacara, artis, atlet. Keahlian yang dimiliki ini merupakan hasil dari pembelajaran, latihan, dan talenta yang dimiliki secara khusus yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang.
Kuadran Ketiga, business. Pada kuadran ini diisi oleh orang-orang yang memiliki bisnis bersistem. Adanya sistem dalam bisnis yang dimiliki/ dikuasai membuatnya tidak harus selalu berada pada saat bisnis tersebut berjalan.
Kuadran Keempat, investor. Kuadran ini hanya dikuasai oleh sebagian kecil orang saja. Orang-orang yang berada di kelompok investor adalah yang bisa memanfaatkan asset dan modal yang dimilikinya untuk menghasilkan passive income yang membuat kualitas kehidupannya lebih tinggi karena ia memiliki dua kebebasan yang diinginkan oleh banyak orang yaitu kebebasan keuangandan waktu.
Semua orang pada dasarnya berhak dan dapat mencapai hasil yang terbaik asalkan ia mau berjuang dan mau membayar harga yang sesuai untuk meraih impian-impiannya. Keyakinan yang kuat danperjuangan yang konsisten merupakan modal awal untuk meraih semua keberhasilan yang diinginkan.
Read More

HIKIKOMORI

| |
0 komentar

Jepang Merupakan negara maju terbesar di Asia. Tidak hanya maju secara ekonomi, tapi juga memiliki kemajuan di bidang teknologi, pendidikan, serta Informasi.

Namun disamping itu Jepang mengalami kemunduran di bidang sosial sebagai imbalan akan kemajuannya. Berbagai penyakit Psikologis menghantui masyaratat Jepang karena tingkat stress yang semakin tinggi. Bagi warga yang tidak bisa bertahan, mereka akan mengambil jalan pintas dengan mengahkiri hidupnya sendiri dengan anggapan semakin cepat mereka lepas dari tekanan. 

Selain itu Kemajuan juga mengubah cara bergaul di masyarakat. Penindasan oleh yang kuat terhadap yang lemah, serta pergaulan yang tanpa batas. Bagi korban penindasan, mereka akan menjadi orang yang pendiam tapi tetap terjun di masyarakat atau malah mengahkiri hidupnya. Selain itu juga terdapat orang yang ahkirnya menarik diri dari Pergaulan, orang-orang tersebut dijuluki Hikikomori.

Hikikomori berasal dari kata menarik diri. Kebanyakan hikikomori adalah laki-laki, walau ada juga yang perempuan. Faktor penyebab nya tidak begitu jelas, Namun kebanyakan publik menyalahkan faktor keluarga, dimana hilangnya figur seorang ayah karena bekerja dari pagi hingga larut malam hingga tidak sempat melakukan interaksi dengan anaknya, serta ibu yang dianggap terlalu memanjakan anaknya (mungkin karena jumlah anak yang dimiliki keluarga Jepang itu sedikit). 

Tekanan akademik di sekolah, pelecehan di sekolah (school bullying), dan video game di Jepang yang luar biasa menggoda. Mungkin bisa di bilang mereka menarik diri dari tekanan kompetisi pelajar, pelaku ekonomi atau pekerja di negara yang luar biasa kompetisi-nya. Jumlah pastinya tidak diketahui pasti, ada yang menghitung sekitar 1 persen dari populasi. Ini berarti sekitar 1 juta orang Jepang hikikomori. Hitungan yang lebih konservatif berkisar antara 100 ribu dan 320 ribu orang yang hikikomori. Mereka biasanya berusia 13-14 tahun, walau kadang ada orang yang menjadi hikikomori bahkan lebih dari 10tahun.

Mungkin orang akan menganggap hikikomori itu sama dengan otaku. Namun sebenarnya berbeda. otaku adalah orang yang memiliki minat atau hobi yang berlebihan sehingga mereka mengabaikan kegiatan yang lain, tapi mereka masih berinteraksi dengan keluarga atau tenyan di dunia nyata. Seperti penggemar komik yang berlebihan, atau orang yang suka dengan model kit secara berlebihan. Namun semua hikikomori itu otaku, karena pelarian dari beban mereka adalah dengan memfokuskan diri pada hal yang mereka sukai agar mereka tidak teringat akan sakitnya pergaulan sosial itu.

Yang mereka lakukan? tentu saja hanya diam dikamar dan bergulat dengan dunia maya, menonton anime, baca manga, bahkan terkadang aktivitas makan dan buang air kecil dilakukan dikamar. Walau tidak punya kamar mandi mereka akan menampunya di plastik atau botol.

Lantas bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhannya. biasanya hikikomori akan keluar sebulan sekali untuk membeli perlengkapan "mengurung diri"nya, mereka tetap mendapat uang dari orangtua, bahkan terkadang mereka memaksa orangtua untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hal yang terekstri adalah ada juga hikikomori yang menculik gadis kecil untuk "disimpan" sebagai "teman" di kamarnya. mereka mungkin akan melepaskan gadis tersebut klo mereka ingin, atau gadis itu harus mencari jalan keluarnya sendiri, atau dia tidak akan pernah bisa keluar lagi.

Tekanan disekolah sedikit banyak juga berpengaruh, misalnya karena pribadi itu terlalu gemuk, atau kurus, memiliki bentuk fisik yang berbeda dari yang lainnya seperti tinggi badan, atau karena dia memiliki kelebihan lain. Ada tulisan yang nyatakan bahwa ada hikikomori yang sebenarnya anak berbakat dalam bidang olahraga namun tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkannya disekolah. Seperti pepatah jepang, paku yang menonjol akan dipalu untuk menjadi seragam. Di jepang, keseragaman adalah utama, penampilan dan respek (postur tubuh atau muka) adalah penting, maka pemberontakan akan kompetisi dilakukan dengan menarik diri.

Semakin tua seseorang hikikomori, semakin kecil kemungkinan dia bisa berkompeten di dunia luarnya. Bila setahun lebih hikikomori, ada kemungkinan dia tidak bisa kembali normal lagi untuk bekerja atau membangun relasi sosial dalam waktu lama, menikah misalnya. Beberapa tidak akan pernah meninggalkan rumah orang tuanya. Pada banyak kasus, saat orang tuanya meninggal atau pensiun akan menimbulkan masalah karena mereka tanpa kemampuan kerja dan sosial minimal – bahkan untuk membicarakan masalahnya dengan orang lain atau kantor pemerintah.

Hikikomori memang salah satu masalah bagi Jepang, setelah lebih dari satu dekade sebelumya menikmati kemajuan ekonomi yang luar biasa. Beberapa dekade terakhir ini, negara jepang masih bergulat mengembalikan kejayaan ekonominya walau masih jauh dari puncak sebelumnya. Akibatnya banyak lowongan kerja penuh waktu atau salariman (yang menerima gaji tetap tiap bulan dan akan menikmati uang pensiun) menjadi hal yang sulit di dapat. 

Walau pekerjaan paruh waktu tetap banyak, tetapi kemapanan bekerja di satu perusahaan dengan gaji tetap tiap bulan dan menikmati keamanan uang pensiun merupakan angan-angan sebagian besar pekerja di Jepang. Satu sebab lainnya adalah kultur gender, dimana anak laki-laki mendapat tekanan untuk sukses di bidang akademik dan pekerjaan dibanding anak perempuan. 

Seperti biasa, sekolah dari pagi hingga sore kemudian dilanjutkan dengan sekolah private untuk persiapan masuk universitas hampir selama tujuh hari seminggu. Karena hanya dengan masuk universitas bergengsi (Universitas Tokyo, misalnya), mereka bisa di rekrut masuk dalam kelas pekerja tetap dan menikmati pensiun. Sisanya bekerja di pekerjaan paruh waktu atau tanpa pekerjaan sama sekali, yang tidak memberikan keamanan finansial yang tetap.

Dimana pada satu titik, beberapa merasa masa bodoh dengan tekanan ini, keluar dari jalur kompetisi dan menutup dirinya – hikikomori. Alhasil ada sekelompok pemuda yang tidak bisa dan tidak akan ikut dalam kelas pekerja Jepang – yang terkenal pekerja keras itu.

Walau para hikikomori tidak memiliki teman di dunia nyata tapi mereka memiliki jaringan para hikikomori didunia maya. Kegiatannya? tentu saja berbagi informasi tentang game yang baru release, atau ada anime baru, atau tentang artis cantik yang menjadi idola remaja. dan mereka berinteraksi tanpa pernah bertemu satu sama lain.

Mungkin Fenomena ini belum banyak ada di Indonesia, namun kita perlu mewaspadainya mulai dari sekarang. Menjaga interaksi yangbaik dengan keluarga juga merupakan usaha pencegahan, keterbukaan satu sama lain, support, serta mau mendengarkan merupakanbantuan yang tepat bagi orang terutama dalam keluarga kita supaya mereka tidak semakin tertekan hingga ahkirnya terjerumus ke hal-hal negatif.
Read More

Jumat, 19 Oktober 2012

Amarah

| |
0 komentar


"Terus memendam amarah sama seperti
menggenggam bara panas untuk
dilontarkan kepada seseorang, Andalah
yang akan terbakar"-  Sidharta Gautama
Dalam hidup memang wajar kalau ada
peristiwa-peristiwa yang membuat kita
marah dan kecewa. Tapi cepat
kendalikan emosi Anda kembali. Jangan
biarkan rasa amarah, dendam, iri,
kesal atau kecewa kepada pasangan,
teman, rekan kerja, atau atasan di kantor
bercokol lama di hati kita.  
Kekesalan, amarah dan kekecewaan
hanya akan mengaktifkan hukum tarik
menarik, membuat Anda menerima apa
yang Anda berikan.  
Bila kesal pada pasangan atau ada
kawan yang mengingkari janji, lalu
Anda menyalahkan mereka atas
kekacauan semua itu, maka Anda akan
mendapatkan kembali keadaan
yang dipersalahkan itu.
Kembalinya keadaan itu tidak harus
selalu dari orang yang Anda salahkan,
tetapi sejatinya Anda akan mendapatkan
kembali keadaan yang Anda salahkan itu.
Ikhlaskanlah, maafkanlah. Hati
akan terasa lebih lega dan ringan
dalam menjalani hidup, lebih fokus
terhadap tujuan hidup tanpa
terbebani penyakit-penyakit hati yang
hanya akan menghabiskan energi
positif.

"Jika saya mengikhlaskan diri saya,
saya menjadi yang saya inginkan. Jika
saya mengikhlaskan yang saya punya,
saya akan menerima apa yang saya
butuhkan" -  Tao Te Ching

Read More

Kamis, 18 Oktober 2012

Harapan

| |
0 komentar

Bagi kebanyakan orang, kelulusan adalah hari yang sangat menyenangkan – puncak dari kerja keras bertahun-tahun. Tetapi kelulusanku... tidak.
Aku ingat akhir pekan dua tahun yang lalu. Keluarga dan teman datang dari berbagai negara untuk melihat kita berjalan di panggung. Tetapi seperti tiap orang di angkatanku, aku melihat keadaan ekonomi berubah dari buruk menjadi semakin buruk. Kita lulusan yang memiliki gelar, tetapi prospek yang sangat terbatas. Banyak lamaran pekerjaanku tidak diterima dan aku tahu pada hari berikutnya, saat rumah yang aku sewa sudah sudah habis waktunya, aku tidak akan lagi memiliki tempat yang disebut rumah.
Kamu tahu perasaan itu, saat kamu bangun dan hanya diliputi oleh ketakutan? Ketakutan terhadap sesuatu yang tidak bisa kamu kendalikan – rasa kegagalan terus menghantui sampai kamu berharap bahwa segala sesuatu yang terjadi sejauh ini hanya mimpi buruk? Perasaan itu terjadi terus menerus dalam hidupku. Sehari seperti seminggu, seminggu seperti sebulan, dan bulan-bulan yang terasa seperti kemelaratan tiada akhir. Dan bagian yang paling membuat aku frustasi adalah tidak peduli berapa kali aku mencoba, aku seperti tidak membuat kemajuan apapun.
Jadi apa yang aku lakukan untuk menjaga kewarasan diriku? Aku menulis. Menulis kata-kata dalam tiap halaman membuat segalanya tampak sedikit lebih jelas – sedikit lebih cerah. Tulisan itu memberiku harapan. Dan jika kamu sangat menginginkan sesuatu... kadang sedikit harapan adalah yang kamu butuhkan!
Aku menyalurkan rasa frustasiku ke dalam sebuah buku anak-anak. Beyond The River adalah sebuah cerita kisah kepahlawanan seekor ikan kecil yang menolak untuk menyerah dalam mewujudkan mimpi-mimpinya.
Dan kemudian suatu hari, tanpa memiliki gelar dalam menulis ataupun kontak dan relasi dalam dunia tulis menulis – hanya dengan kerja keras dan ketekunan – aku ditawari kontrak penerbitan untuk buku pertamaku! Setelah itu, perlahan-lahan segala sesuatu mulai jatuh pada tempatnya. Aku ditawari kontrak untuk buku kedua. Kemudian, beberapa bulan kemudian, aku dipanggil wawancara dengan The Walt Disney Company dan dipekerjakan setelah itu.
Jangan menyerah. Meskipun segala sesuatu terlihat suram sekarang, jangan menyerah. Dua tahun lalu aku meringkuk di mobilku memakan sup dingin. Segala sesuatunya kini berubah. Jika kamu bekerja keras, memberikan waktu, dan tidak menyerah, segala sesuatu akan selalu lebih baik. Seringkali mimpi kita hanya berada di hulu sungai... apa yang kita butuhkan adalah keberanian untuk mendorong diri kita ke seberang.
Read More

INTERVIEW

| |
0 komentar

Aku bermimpi melakukan interview dengan Tuhan.
"Jadi, kamu ingin melakukan interview denganku?" Tanya Tuhan.
"Jika Engkau punya waktu," Aku berkata.
Tuhan tersenyum, "Waktu-Ku abadi.. pertanyaan apa yang ada di pikiranmu untuk-Ku?"

"Hal apa yang paling mengejutkan-Mu tentang manusia?"
Tuhan menjawab...
"Bahwa mereka mudah sekali bosan dengan masa kecil, bahwa mereka buru-buru ingin bertambah dewasa, dan kemudian rindu untuk menjadi anak-anak lagi."
"Bahwa mereka kehilangan kesehatan mereka untuk mencari uang... dan kemudian kehilangan uangnya untuk mengembalikan kesehatan mereka lagi."
"Bahwa mereka berpikir dengan gelisah tentang masa depan, mereka melupakan waktu sekarang, sehingga mereka tidak hidup di masa sekarang maupun masa depan."
"Bahwa mereka hidup seperti mereka tidak akan pernah mati, dan mati seperti mereka tidak pernah hidup."
Tangan Tuhan memegang tanganku... dan aku diam untuk beberapa saat.

Kemudian aku bertanya, "Sebagai Orang Tua, apa pelajaran hidup yang Engkau inginkan anak-Mu pelajari?"
Tuhan menjawab,
"Belajar bahwa mereka tidak bisa membuat semua orang mencintai mereka. Yang bisa mereka lakukan adalah membiarkan diri mereka dicintai."
"Belajar bahwa tidak baik membandingkan diri mereka dengan yang lain."
"Belajar untuk memaafkan dengan pengampunan"
"Belajar bahwa hanya butuh beberapa detik untuk membuka luka orang yang mereka cintai, tetapi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkannya."
"Belajar bahwa orang kaya bukanlah orang yang memiliki paling banyak, tetapi orang yang membutuhkan paling sedikit."
"Belajar bahwa sebenarnya ada orang-orang yang mencintai mereka, namun tidak mengerti bagaimana cara mengekspresikan atau menunjukkan perasaan mereka."
"Belajar bahwa dua orang dapat memandang sesuatu yang sama, tetapi melihatnya secara berbeda."
"Belajar bahwa tidak cukup hanya dengan memaafkan orang lain, tetapi mereka juga harus memaafkan diri mereka sendiri."

"Terima kasih atas waktu-Mu," Kataku dengan rendah hati.
"Apakah ada lagi yang ingin anak-Mu ketahui?"
Tuhan tersenyum, dan berkata... "Ketahuilah bahwa Aku selalu disini." "Selalu."
Read More

Selasa, 16 Oktober 2012

BRAND EQUITY

| |
0 komentar

 Branding dalam hal kekuatan dan nilai yang dimiliki di pasar diantaranya :
Brand Awareness (kesadaran merk); diukur berdasarkan ingatan atau pengakuan konsumen pada sebuah             Brand Acceptability (penerimaan merk); merk yang sebagian besar konsumen tidak akan menolak untuk membelinya
Brand Preference (preferensi merk); merk yang dipilih di atas yang lain
Brand Loyalty (kesetiaan merk); merk yang terus-menerus dibeli oleh konsumen karena konsumen sudah merasa cocok dan setia kepada merk tersebut

Dalam menghadapi persaingan yang ketat, merk yang kuat merupakan suatu pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi pemasaran.
Brand equity adalah keinginan dari seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak. Pengukuran dari brand equity sangatlah berhubungan kuat dengan kesetiaan.
Brand Equity berkaitan erat dengan :
 a.Brand awareness
Menurut East (1997), “Brand awareness is the recognition and recall of a brand and its differentiation from other brands in the field”
Artinya brand awareness adalah pengakuan dan pengingatan dari sebuah merek dan pembedaan dari merek yang lain yang ada di lapangan.
 Ada 4 tingkatan brand awareness yaitu:
1. Unaware of brand (tidak menyadari merek)
2. Brand recognition (pengenalan merek)
3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek)
4. Top of mind (puncak pikiran)
 b.Perceived quality
Didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas ataukeunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
 c.Brand association
Adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk.Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan.Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyakpengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.
 d.Brand loyalty
Merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek.
 Aaker membedakan 5 tingkat sikap konsumen terhadap merk, dari yang rendah hingga tinggi :
1. Konsumen tidak setia terhadap sebuah merk. Konsumen akan mengganti merk, terutama untuk alasan harga, disebut tipe konsumen switcher atau price buyer
2. Konsumen puas dan tidak ada alasan untuk berganti merk. Para pembeli tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan (habitual buyer)
3. Konsumen puas dan merasa rugi bila berganti merk. Para pembeli tipe ini disebut satisfied buyer
4. Konsumen menghargai merk dan menganggapnya sebagai teman. Pilihan konsumen terhadap suatu merk dilandasi pada suatu asosiasi, seperti simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan, atau kesan kualitas yang tinggi
5. Konsumen terikat kepada merk tersebut. Merk tersebut sangat penting bagi konsumen baik dari segi fungsinya, maupun sebagai ekspresi mengenai siapa konsumen sebenarnya (commited buyers)
 e.Other proprietary brand assets
Adalah hal-hal lain yang tidak termasuk dalam 4 kategori di atas tetapi turutmembangun brand equity

Ekuitas Merk yang tinggi memberikan sejumlah keuntungan kompetitif :
- Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena tingkat kesadaran dan kesetiaan merk konsumen yang tinggi
- Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka mempunyai merk tersebut
-Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya karena merk tersebut memiliki kualitas yang diyakini lebih tinggi
-Perusahaan dapat lebih mudah meluncurkan perluasan merk karena merk tersebut memiliki kredibilitas tinggi
-Merk itu memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang ganas
Read More

Rabu, 10 Oktober 2012

Positioning

| |
0 komentar

Manfaat
Contoh tagline yang sesuai adalah :
(Produk obat batuk Komix)
“di-Komix aja

Persaingan
Contoh tagline yang sesuai adalah :
(Produk Kentucky Fried Chiken)
“Jagonya Ayam”

Harga
Contoh tagline yang sesuai adalah :
(Produk Smart)
SMART, Hebat, Hemat

Budaya
Contoh tagline yang sesuai adalah :
(Produk Dji Sam Soe)
Mahakarya Indonesia

Kelas Produk
Contoh tagline yang sesuai adalah :
(Produk PHILIPS)
Let's Make Thing Better

Pengguna
Contoh tagline yang sesuai adalah :
(Produk asuransi Prudential)
“Tiada yang lebih beruntung selain pemakai Prudential”

Pola Pemakaian
Contoh tagline yang sesuai adalah :
(Produk detergen Rinso cair)
“Satu tutup botol Rinso cair untuk satu ember pakaian bersih”
Read More