Psikologi Persepsi dan Desain Komunikasi Visual
Sebelum kita melangkah mengenai hubungan antara psikologi persepsi dan desain komunikasi visual, ada baiknya kita bahas mengenai apa itu desain komunikasi visual itu sendiri.
Desain Komunikasi Visual bisa dikatakan adalah seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain. Dengan tujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya yang disusun berdasarkan khaidah bahasa visual yang khas. Isi pesan diungkapkan secara kreatif dan komunikatif serta mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan (sosial maupun komersial ataupun berupa informasi, identifikasi maupun persuasi).
Psikologi
Psikologi atau psychology secara etimologi atau asal-usul kata berasal dari kata psycho, yang berasal dari bahasa Yunani psukhē yang artinya pikiran, jiwa (mind). Sementara -logy sendiri berarti ilmu, jadi artinya adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan pikiran.
Psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang bersifat akademis dan terapan yang melingkupi studi mengenai proses mental dan perilaku. Bidang yang dipelajari oleh para psikolog adalah perihal persepsi, kognisi (proses penyerapan pengetahuan), emosi, kepribadian dan hubungan interpersonal. Psikologi juga dikenal akan terapan pada aktivitas kehidupan manusia sehari-hari seperti: keluarga, pendidikan dan pekerjaan, juga perlakuan terhadap permasalahan kejiwaan manusia. Beberapa sub bidang psikologi diantaranya psikologi pengembangan sumber daya manusia, psikologi olahraga, psikologi kesehatan, psikologi industri, psikologi media dan psikologi hukum.
Sekilas Sejarah Psikologi
Studi mengenai psikologi dalam konteks filosofi sendiri sudah dimulai jauh pada peradaban kuno di Mesir, Yunani, Cina dan India.
Namun pemikiran yang memakai eksperimen psikologi sebagai dasarnya adalah dimulai pada buku karangan Alhazen yaitu Book of Optic (dalam bahasa Arab Kitab al-Manazir atau Latin – Opticae Thesaurus) ditulis pada tahun 1021. Sebuah buku yang berisi penjelasan-penjelasan awal mengenai psikologi persepsi visual dan ilusi optis.
Psikoanalisis – salah satu tokoh yang paling terkenal dari psikoanalisis ini adalah Sigmund Freud. Studinya mengenai perkembangan kepribadian, sosialisasi, identifikasi, agresi, kebudayaan dan perilaku manusia. Teori-teorinya mengenai hal bahwa manusia memiliki keinginan (homo volens). Tokoh-tokoh lainnya adalah Carl Jung, Adler, Abraham, Horney dan Bion.
Psikologi kognitif – studinya pada bidang Sikap, bahasa dan berpikir, dinamika kelompok dan propaganda. Berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir (homo sapiens). Tokoh-tokoh dari spikologi kognitif ini antara lain Lewin, Heider, Festinger, Piaget dan Köhlberg.
Behaviourisme – berpendapat bahwa manusia adalah sebuah mesin (homo mechanicus) yang bisa dilakukan pelaziman atas perilakunya. Tokoh-tokoh dari aliran ini adalah Hull, Miler dan Dollard, Rotter, Sklinner, Bandura yang menekankan studi pada persepsi interpersonal, konsep diri, eksperimen, sosialisasi, kontrol social, ganjaran dan hukuman.
Humanisme – berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang bermain (homo ludens). Studi dari aliran ini adalah pada konsep diri, transaksi interpersonal, masyarakat dan individu. Mereka yang ada pada aliran ini antara lain Rogers, Combs dan Snygg, Maslow, May Satir, Peris.
Sub-sub Bidang Psikologi
Psikologi memiliki wilayah cakupan yang sangat luas berikut beberapa pendekatan yang berbeda-beda mengenai proses mental dan perilaku. Berikut beberapa sub bidang psikologi tersebut:
9. Psikologi sekolah (kombinasi psikologi pendidikan dan psikologi klinis)Psikologi Persepsi
Dalam psikologi, persepsi visual adalah kemampuan manusia untuk menginterpretasikan informasi yang ditangkap oleh mata. Hasil dari persepsi ini disebut sebagai penglihatan (eyesight, sight atau vision). Unsur-unsur ragam psikologi dalam penglihatan secara umum terangkum dalam sistem visual (visual system). Sistem visual pada manusia memungkinkan untuk beradaptasi dengan informasi dari lingkungannya.
Masalah utama dari persepsi visual ini tidak semata-mata apa yang dilihat manusia melalui retina matanya. Namun lebih daripada itu adalah bagaimana menjelaskan persepsi dari apa yang benar-benar manusia lihat.
Studi awal dari psikologi persepsi dimulai dari dua kelompok besar dari pemikiran Yunani Kuno yang menjelaskan mengenai bagaimana penglihatan itu mengemban tugasnya. Yang pertama adalah teori emission, sedangkan yang kedua adalah teori intromission.
Berikutnya adalah apa yang sudah kita singgung di depan yaitu tulisan dari Alhazen Book of Optics. Kemudian ada yang disebut sebagai teori gestalt dan analisa pergerakan mata (analysis of eye-movements).
Peranan Psikologi Persepsi dalam Desain Komunikasi Visual
Bahwa ada faktor untuk harus menyampaikan suatu pesan yang sifatnya persuasif, maka peranan psikologi persepsi sangat dibutuhkan di sini. Sebagai penyampai pesan kita harus memahami keadaan dan sifat-sifat dari sasaran kita (target audience). Dengan kita memahami apa, siapa dan bagaimana dari sasaran kita. Sehingga semua apa yang kita sampaikan akan mengena dan efisien. Sebuah pesan akan percuma jika tidak dipahami oleh penerimanya. Bila kita bicara dengan perbandingan biaya yang kita keluarkan, maka hal tersebut sama saja dengan pemborosan. Dengan demikian sebelum kita melakukan penyampaian pesan, kita harus pahami dulu sasaran kita. Setelah itu baru menentukan bagaimana pesan tersebut disampaikan.
Bacaan:
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001Danah Zohar dan Ian Marshall (terj.), SQ – Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Hidup, Penerbit Mizan, Bandung, 2000Bradley Steffens, Ibn al-Haytham: First Scientist, Morgan Reynolds Publishing, 2006
0 komentar:
Posting Komentar